24 Okt 2008

Ekspor Bijih Besi Turun 40-80 Persen

Dampak Krisis Ekonomi Global

Laporan: Hafid (Radar Sampit)

SAMPIT—Sejumlah perusahaan pertambangan di Kotim khususnya tambang bijih besi terpaksa mengurangi volume produksi menyusul menurunnya permintaan dari negara tujuan ekspor akibat krisis ekonomi global.

Penurunan volume ekspor juga dialami PT Mentaya Iron Mining (MIOM), perusahaan bijih besi yang beroperasi di desa Tumbang Sepayang, Kecamatan Antang Kalang.

“Bila pada bulan sebelumnya, kami biasa mengirim normal rata-rata 20 ribu ton per bulan, selama dua bulan terakhir ini hanya bisa mengirim 11 ribu ton saja,” kata Humas PT MIOM, Drs Guldani dihubungi Radar Sampit, kemarin (23/10).

Penurunan volume eskpor sekitar 40 persen tersebut, dia menduga karena industri di negara tujuan yaitu RRC saat sedang menahan produksi. “Saat ini industri di sana (RRC, Red) juga pasti mengerem produksinya,” imbuhnya.

Kendati tidak bisa melakukan ekspor secara normal, Guldani mengatakan aktivitas di lokasi tambang masih berlangsung sebagaimana biasanya. Hanya saja yang menjadi kendala cuaca, seperti hujan yang berdampak pada menurunnya mobilitasi armada angkutan dan lokasi tambang yang tergenang air. “Cuma kendala teknis saja, tapi yang jelas kami tetap beroperasi seperti biasa,” katanya.

Menurutnya dampak krisis ekonomi saat ini bagi tambang bijih besi, tidak separah yang dialami perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, selain itu dalam melakukan eskpor, negara penerima tambang bijih besi tidak memberikan target dan menyesuaikan dengan kebutuhannya. “Produksi kami tidak dibatasi oleh target, dalam menambang kami menyesuaikan dengan serapan pasar itu,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur Oprasional PT Kotabesi Iron Mining (KIM) Sismanto juga menyampaikan hal yang sama. Perusahaan bijih besi yang di desa Kenyala, Kecamatan Telawang ini juga mengalami penurunan eskpor galian tambangnya, bahkan mencapai 80 persen.

“Normalnya pengiriman dalam sebulan mencapai 150 ribu ton, saat ini hanya bisa mengirim sekitar 25 ribu ton saja,” sebutnya. (***)

Tidak ada komentar: