2 Feb 2010

Partai Demokrat Kalteng Bikin Demo Tandingan

Massa Ngaku Dibayar Rp 25 Ribu

Laporan: Alfrid U

PALANGKA RAYA-
Partai Demokrat Kalimantan Tengah pendukung pemrintahan SBY-Boediono tak mau kehilangan muka. Lantaran dituding sejumlah elem mahasiswa se Kota Palangka Raya gagal menuntaskan berbagai persoalan, seperti kasus Bank Century dan pemberantasan mafia kasus (markus) dalam program 100 hari.
Pulahan orang yang mengaku simpatisan Partai Demokrat ngeluruk ke bundaran besar Palangka Raya melakukan aksi tandingan. Dalam orasinya, massa pendukung Partai Demokrat mengecam sikap mahasiwa yang telah membakar foto SBY-Boediono dan bendera Partai Demokrat.
Namun sayangnya, partai yang didirikan Presiden SBY ini saat melakukan aksi tandingan di Palangka Raya diwarnai dengan bagi-bagi uang kepada para demonstan. Hal ini terungkap dari pengakuan salah sorang ibu peserta aksi.
Ibu yang menolak namanya dikorankan ini, mengaku ia dibayar Rp. 25 ribu oleh seseorang coordinator aksi. “Saya dari Puntun. Saya kesini ramai-ramai bersama sejumlah warga lainnya. Kami mau panas-panas seperti ini karena dijanjikan akan dibayar Rp. 25 ribu,” ucapnya, Senin (1/2).
Pengakuan yang sama oleh seorang laki-laki paruh baya. Ia dijanjikan oleh koordinator aksi dibaya Rp. 25 ribu setelah aksi selesai. “Sebenarnya kami tidak tau masalahya. Kata kordinator kami ikuti saja, nanti dibayar, ya kami ikuti saja yang penting dapat duit,” ungkapnya.
Aksi massa pendukung SBY ini dimotori oleh Gerakan Aman Adil Sejahtera Untuk Indonesia (Garansi). Jumlahnyatak kurang dari sekitar 50 orang. Selain mengecam aksi pembakaran bendera dan foto, mereka juga meneriakkan bahwa program SBY harus didukung sepenuhnya.
Ketika ditanya terkait keberhasilan pemerintahan SBY, seorang massa pendukung yang juga mengaku dibayar tak tahu sedikitpun tentang 100 hari pemerintahan SBY. “Saya tidak tau mas, saya kesini karena akan dibayar uang,” ungkapnya polos.
Dalam orasi massa mereka meneriakkan bahwa pemerintahan SBY harus didukung sepenuhnya. Selain itu, kasus bank Century yang tengah diusut Pansus bukan
kesalahan SBY. “Jika nanti dalam pengusutannya ada sesuatu yang tidak benar dan kasus bank Century semakin buram, jangan salahkan SBY, tapi salahkan pansusnya,” kata salah seoang kader Garansi.
Sementara Ketua DPP Garansi Kalteng Rusdi Agus, SH saat dikonfirmasi wartawan membantah bahwa pihaknya telah membayar massa untuk berdemo. Menurutnya, aksi itu murni dilakukan karena rakyat percaya dan ingin pemerintahan SBY terus berjalan hingga lima tahun kedepan.
“Semua itu tidak benar (massa yang dibayar Rp 25 ribu). Itu hanya omongan orang-orang yang ingin memecah dan merusak aksi kami, makanya dihembuskan isu seperti itu,” tegasnya.
Rusdi mengungkapkan, dalam aksi itu pihaknya tidak menurunkan banyak massa. Pihaknya hanya menurunkan sejumlah perwakilan kader Partai Demokrat dari Kapuas, pulang Pisau, Katingan dan Palangka Raya. “Tujuan utama kami mereka mengecam tindakan mahasiswa beberapa waktu lalu yang membakar foto SBY dan membakar simbol partai,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar: